Senin, 01 November 2010

CLOUD COMPUTING

| |


Definisi


Mungkin banyak dari kita yang masih belum begitu mengerti apakah itu cloud computing dan apa fungsinya bagi kita. Menurut wikipedia sendiri, Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Disini, awan (cloud) menggambarkan metefora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer.
Sedangkan menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain."
Singkatnya teknologi ini memungkinkan kita untuk mengakses data dimana saja dan menggunakan perangkat fixed atau mobile dengan menggunakan internet “cloud” sebagai tempat menyimpan data, aplikasi dan yang lainnya untuk mendukung kelancaran berbisnis.
Gambar 1.  Ilustrasi Cloud Computing

Teknologi cloud akan memberikan kontrak kepada user untuk service pada 3 tingkatan:
  •        Infrastructure as Service (IaaS)
Hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage & network.

  •        Platform-as-a-service (PaaS)
Hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini memungkinkan developer untuk tidak memikirkan hardware dan tetap fokus pada application development nya tampa harus mengkhawatirkan operating system, infrastructure scaling, load balancing dan lainya. Terdapat tiga komponen platform ; computer desktop, mobile devices dan cloud. Dengan memperhatikan masalah kemudahan dan keamanan, dimungkinkan dapat dengan mudah para user untuk pindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain dimana saja.
Contohnya yang telah mengimplementasikan ini adalah Force.com dan Microsoft Azure investment.

  •        Software-as-a-service (SaaS)
Hal ini memfokuskan pada aplikasi denga Web-based interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0.  Perpaduan dengan online application SAAS, dapat memungkinkan kolaborasi dan integrasi manajemen tools semua devices.
Contohnya adalah Google Apps, SalesForce.com dan social network application seperti Facebook.
Beberapa investor saat ini masih mencoba untuk mengekplorasi adopsi teknologi cloud ini untuk dijadikan bisnis sebagaimana  Amazon dan Google telah memiliki penawaran khusus pada untuk teknologi cloud, Microsoft dan IBM juga telah melakukan investasi jutaan dollar untuk ini.

Analisa Layanan Cloud Computing

Keuntungan  Cloud Computing
1.  Mengurangi biaya bisnis secara keseluruhan (lebih efisien)
2.  Versi terbarunya tersedia dengan harga yang murah
3.  Hanya perlu membayar sumber daya yang digunakan
4.  Menyediakan peningkatan keamanan dan performa
5.  Akses ke data bisnis dari mana saja melalui internet
6.  Ruang penyimpanan yang cukup pada sebuah remote server
7.  Tidak ada pengeluaran infrastruktural
8.    Dengan mudah dapat berorientasi pada profit dan perkembangan yang cepat
9.  Membuat operasional dan manajemen lebih mudah, dimungkinkan karena sistem pribadi atau perusahaan yang terkoneksi dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah
10.  Menjadikan koloborasi yang terpecaya dan lebih ramping
11.  Membantu dalam menekan biaya operasi biaya modal pada saat kita meningkatkan reliability dan kritikal sistem informasi yang kita bangun.
12.     Service ini akan menggunakan metode multi-tenant (Banyak customer dalam 1 platform).
Cloud computing memungkinkan pelaku usaha untuk menyewa jasa ICT tanpa perlu mengeluarkan biaya untuk infrastruktur, pengelolaan, platform, maupun aplikasi IT services lainnya. Resiko investasi teknologi dapat ditransfer ke pihak ke tiga, yaitu penyedia jasa di Cloud Computing. Sehingga anda tidak perlu lagi memusingkan masalah teknologi yang kadaluwarsa sebelum Return on Investment (ROI) tercapai.  

Resiko  Cloud Computing
      Cloud Computing juga membawa banyak resiko. Seperti misalnya siapa yang berada di Cloud itu? Siapa yang mengelola para partisipan di Cloud? Siapa yang bertanggung jawab untuk masalah liability? Bagaimana aturan main di dalam Cloud, yang melibatkan beberapa pihak? Bagaimana model pengelolaan database dan informasi di Cloud?
Secara spesifik, calon pemakai jasa-jasa Cloud harus bertanya, bagaimana data mereka dilindungi? Bagaimana penyedia jasa mengatasi celah-celah ancaman (vulnerabilities)? Bagaimana masalah gempuran dan pengeksploitasian ditekan?
Sebagaimana yang dikatakan sebagai bisnis service, dengan teknologi cloud anda sebaiknya mengetahui dan memastikan apa yang anda bayar dan apa yang anda investasikan sepenuhnya memang untuk kebutuhan anda menggunakan service ini. Anda harus memperhatikan pada beberapa bagian yaitu:
  • Service level - Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan performance dari application atau transaksi. Hal ini mengharuskan anda untuk memahami service level yang anda dapatkan mengenai transaction response time, data protection dan kecepatan data recovery.
  • Privacy - Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting kemungkinan data anda akan keluar atau di baca oleh pemerintah dapat terjadi tanpa sepengetahuan anda atau approve dari anda.
  • Compliance - Anda juga harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang anda miliki, dalam hal ini secara teoritis cloud service provider diharapkan dapat menyamakan level compliance untuk penyimpanan data didalam cloud, namun karena service ini masih sangat muda anda diharapkan untuk berhati hati dalam hal penyimpanan data.
  • Data ownership - Apakah data anda masih menjadi milik anda begitu data tersebut tersimpan didalam cloud? mungkin pertanyaan ini sedikit aneh, namun anda perlu mengetahui seperti hal nya yang terjadi pada Facebook yang mencoba untuk merubah terms of use aggrement nya yang mempertanyakan hal ini.
  • Data Mobility - Apakah anda dapat melakukan share data diantara cloud service? dan jika anda terminate cloud relationship bagaimana anda mendapatkan data anda kembali? Format apa yang akan digunakan ? atau dapatkah anda memastikan kopi dari data nya telah terhapus ?
Untuk sebuah service yang masih tergolong kritis untuk perusahaan anda, saran terbaik adalah menanyakan hal ini sedetail mungkin dan mendapatkan semua komitmen dalam keadaan tertulis.

Peluang Bisnis Cloud Computing

Saat ini dengan cepatnya perkembangan IT telah membuat proses dan strategis bisnis berubah dengan cepat. Tidak ada lagi management perusahaan yang tidak peduli dengan persaingan produk dari rival bisnisnya, Penggunaan perangkat IT sudah menjadi keharusan saat ini, yang dapat dilihat dari anggaran belanja sampai dengan implementasi IT di sebuah perusahaan. IT sudah dipandang sebagai salah satu senjata untuk bersaing di kompetisi global, kecenderungan ini terlihat dari tidak digunakannya lagi IT sebagai pelengkap dari proses bisnis perusahaan, namun IT dijadikan sebagai bagian dari proses bisnisnya.
Cloud Computing memiliki potensi besar sekali di Indonesia, demikian menurut Prof. Richardus Eko Indrajit dari ID-SIRTII dalam panel diskusi yang diselenggarakan oleh Kaspersky Lab, salah satu pemimpin dalam sekuriti di Internet, di Jakarta bulan Mei ini.
Ada beberapa alasan, antara lain ada jutaan UKM di Indonesia. Para UKM ini tidak memiliki sumber daya yang mencukupi untuk membeli, memelihara dan mengamankan sistem informasi mereka sendiri. Dengan Cloud Computing, mereka cukup menyewa layanan dari penyedia di Cloud.
Pendekatan ini menghilangkan kebutuhan akan Capital Expenditure (Capex), yaitu investasi awal yang sangat memberatkan UKM. Capex dikonversi menjadi Operational Expenditure (Opex) yang lebih mudah dikelola. Pada waktu yang sama, penyedia jasa Software as a Service (SaaS) yang tersedia di Cloud akan dapat menawarkan harga yang sangat rendah karena economies of scale. "Semakin banyak yang ikut menggunakan, semakin baik," jelas Eko Indrajit.
Bergerak dalam sektor riil, UKM terbukti ampuh menggerakkan roda perekonomian sebuah Negara serta membuka lebih banyak lapangan kerja sebagai solusi masalah pengangguran. Di Indonesia sendiri UKM  terbukti kuat bertahan dari serangan krisis global yang melanda dunia di akhir tahun 2009, UKM juga ditengarai mampu memberikan kontribusi terhadap pendapatan domestik bruto nasional sebesar 54 persen dengan nilai Compound Annual Growth Rate (CAGR) 12,83% pada tahun ini. Banyak analis juga meyakini dengan dukungan solusi ICT (Information and Communication Technology) yang tepat, nilai bisnis di level small medium enterprise (SME) ini akan meningkat 10,9% menjadi Rp 12,87 triliun di tahun 2011. Sektor tertinggi investasi yang dilakukan kalangan UKM adalah pada bidang jasa (57%), perdagangan (20%), dan manufaktur sebesar (23%).
Pemanfaatan ICT/TIK (teknologi informasi dan komunikasi) yang tepat akan sangat membantu para pelaku UKM di sektor SME untuk mengembangkan bisnis di masa depan. Perluasan program pemasaran lintas geografis melalui internet, kepraktisan pengelolaan data dan system informasi lintas cabang, kemudahan komunikasi antar pelaku atau antar community serta lain sebagainya adalah beberapa manfaat yang ditawarkan oleh ICT.
Masalahnya, tidak semua pelaku bisnis UKM di Indonesia aware dengan teknologi. Kalaupun ada yang  “melek” IT masih tersimpan kekhawatiran dalam diri mereka, seperti belum tersedianya sumber daya yang mencukupi untuk membeli, memelihara serta mengamankan sistem informasi mereka sendiri. Investasi besar inilah yang masih menjadi momok bagi sebagian besar pelaku UKM untuk mau  mengaplikasikan Teknologi Informasi bagi pengembangan bisnisnya.
Sebagai gambaran, beberapa contoh aplikasi cloud computing berbasis platform as as services (PAAS) di antaranya e-UKM, aplikasi untuk BPR (Bank Perkreditan Rakyat), aplikasi untuk pengelolaan koperasi, pendidikan, dan lainnya.
Lalu bagaimana dengan jenis usaha kecil yang dirasa masih berat jika harus membelanjakan 4-5jt perbulanya untuk belanja IT? Tentu ini tergantung kreatifitas, semakin anda kreatif dan inovatif anda akan mampu memanfaatkan kesaktian teknologi informasi dan komunikasi dengan biaya seminimal mungkin. Jika anda belum mampu menyewa jasa cloud computing service, anda masih bisa memanfaatkan berbagai layanan gratis di internet untuk mendukung pengembangan bisnis anda ke depan. Web 2.0 menyediakan berbagai macam pilihan bagi pemasaran dan brand awareness produk anda, mulai dari website, blog, social media seperti Facebook dan Twitter hingga memasang iklan produk anda melalui google adwords.
Solusi teknologi bagi pengembangan UKM sudah tersedia, potensi dan peluang juga mengunggu untuk di petik. Tinggal kita sendiri mau bergerak atau tidak, mengembangkan usaha yang kita miliki agar menjadi lebih besar dan bermanfaat bagi banyak orang. Edukasi dan sosialisai tentang pemanfaatan ICT juga harus terus dilakukan pemerintah, provider serta semua pihak yang concern dengan pengembangan UKM di Indonesia. Para penyedia layanan cloud computing bagi UKM juga memiliki pekerjaan rumah untuk dapat menghadirkan layanan yang berkualitas serta secure melindungi data-data pelangganya.

Sumber
 
 


0 komentar:

top

Posting Komentar

 
 

ordinary | Designed by: Compartidísimo
Images by: Scrappingmar©